Sebentar lagi akan ada kereta baru untuk pejabat penting negara ini.
Kereta ini ada 2 buah yang terdiri dari kereta utama dan kereta makan.
Fasilitas kereta utama ada tempat untuk rapat dan ruang istirahat. Sedang di kereta makan ada fasilitas untuk karaoke.
Interior kereta ini berhias motif Sumatera Utara dan Kalimantan.
Berhubung yang akan naik adalah pejabat penting negeri ini, maka kereta
ini dilengkapi fasilitas keamanan yang cukup tinggi.
Berikut beberapa foto saat kereta ini masih dikerjakan di pabriknya di Madiun.
Foto 1. adalah foto tampak luar dari samping
Foto 2. adalah foto tampat belakang, yang mempuyai kaca sehingga penumpangnya bisa menikmati pemandangan selama perjalanan
Foto 3. adalah foto salah satu interiornya
Kereta ini tidak mempunyai penggerak sendiri, sehingga untuk jalan perlu ditarik oleh lokomotif
Berikut adalah foto-foto saat akan dilakukan tes jalan. Foto-foto ini adalah hak cipta dari mas Dedie dan mas Supriyono PT Inka Madiun
Ruang pertemuan
di mana pemimpin rapat duduk di ujung tengah dengan latar belakang ukiran motif kalimantan.
R dapur/mini bar
R Karaoke / R makan
Di sini disediakan TV LCD lengkap dengan sound system untuk berkaraoke sambil bersantai.
Kamar Tidur
Di dalam kamar tidur ini juga disediakan kursi pijat seperti di
mall-mall. Diharapkan petinggi negri ini bisa tidur nyenyak sehabis
dipijat.
Kamar Mandi
Kamar mandinya memakai shower dengan WC yang ramah lingkungan, karena
memakai sistem penampungan, tidak langsung dibuang seperti kereta yang
ada.
Tampak Belakang
Ini adalah tampak belakang, yang disediakan kaca lebar agar petinggi
negri ini bisa melihat bagaimana kehidupan rakyatnya yang di pinggir
rel. Semua kaca kereta ini dibuat tahan peluru.
Berikut adalah foto Kereta Kedinasan tahap 2 yang sedang test run
JALAN-JALAN DENGAN MADIUN JAYA
Hari Sabtu aku berencana mencoba KRDI yang baru jurusan Madiun-Solo,
yaitu Madiun Jaya. Jam 4.30 anak-anakku aku bangunkan untuk mandi dan
sholat subuh. Jam 05.00 aku bersama anakku berangkat menuju stasiun,
dan membeli tiket untuk ke Solo. Tiketnya per orang Rp. 12.000. Madiun
Jaya sudah siap di spoor 3, terlihat penumpangnya sudah cukup banyak.
Tampak CS sedang membersihkan lantai, dan penjual makanan di kereta sibuk menata dagangannya.
Jam 05.30 Madiun Jaya diberangkatkan menuju Solo. Sebelum kereta
berjalan, semua pintu menutup otomatis dikendalikan dari cabin masinis
yang didahului suara bel. Konon katanya, kereta ini tidak bisa
dijalankan apabila pintunya belum ditutup oleh masinis. Nyaman juga
kereta ini, banyak anak-anak yang naik kereta ini. Semua menikmati
perjalanan ini.
Jam 5.40 tiba di stasiun Barat, berhenti untuk menaikkan penumpang, menunggu persilangan dengan Gajahyana yang kesiangan.
Jam 5.55 tiba di Geneng, bersilangan dengan Brantas. Di Paron dan Walikukun berhenti untuk menaikkan penumpang.
Perjalanan cukup nyaman, Masinisnya guyon terus dengan asistennya.
Jam 6.50 tiba di Sragen. Suasanya cukup ramai, dan mendapat tambahan
penumpang yang lumayan. Berhenti 3 menit, keretapun diberangkatkan
kembali.
Antara Sragen sampai Jebres kereta dipacu dengan kecepatan tinggi,
karena sudah tidak berhenti untuk menaikkan penumpang. Jam 7.15 sampai
juga di Solo Jebres.
Sempat menyaksikan kedatangan kahuripan pada jam 7.20.
Kereta tetap belum diberangkatkan. Jam 7.45 Kahuripan diberangkatkan
menuju Kediri, Madiun Jaya tetap tidak berangkat. Aku sudah mulai
bertanya-tanya, apa mungkin hanya sampai jebres kemudian pulang kembali
ke Madiun?. Jam 8.00 Madiun Jaya diberangkatkan dengan pengumuman semua
jendela harus ditutup, gorden ditutup, dan kereta dikawal beberapa
polisi. Katanya akan ada penyerangan. Berdebar-debar juga rasanya, dan
terus berdoa. Rupanya kemarin terjadi peristiwa pengerusakan oleh bonek
di Solo, dan sekarang wong solo balas dendam pada kereta dari Jawa
Timur. Alhamdulillah jam 8.05 sampai juga di Solo Balapan dalam keadaan
aman. Berarti menunggu lama tadi adalah menunggu wong solo yang marah
untuk pulang kembali.
Sampai di Solo anakku yang kecil minta ke Jogya, karena belum pernah ke Jogya.wah
bingung juga aku, karena aku tidak siap uang banyak. Aku lihat dulu isi
dompetku cukup apa tidak untuk beli tiket sancaka. Aku bilang ke
anakku, uangku hanya cukup untuk beli tiket pulang, nanti dilarang minta
apa-apa, karena memang direncanakan hanya sampai Solo terus pulang lagi
naik Madiun Jaya. Anakku yang besar geger minta sarapan, karena sejak
berangkat belum kemasukan apa-apa. Akhirnya aku beli tiket pramex dulu
sebelum sarapan. Per orang Rp. 8.000 sampai Jogya. Ternyata masih tiket
diskon, padahal di loketnya ada tulisan tiket ke Jogya Rp. 10.000.
Setelah sarapan soto 5 ribuan di depan stasiun, aku menunggu datangnya
pramex, yang nunggu cukup banyak juga.Kereta datang langsung diserbu
agar dapat kebagian kursi. Alhamdulillah aku dan anakku dapat tempat
duduk.Suasananya cukup nyaman dan bersih. Lebih enak ini dari pada naik
KRL di Jakarta. Pramex ini adalah bekas KRL BN yang rusak kemudian
diperbaiki dan dikasih disel pembangkit untuk menghasilkan listrik dan
memasok motor-motornya. Namanya adalah KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik)
(kok tahu? karena di dalamnya ada tulisannya)
Akhirnya sampai juga di Jogya.
Aku ajak anak-anakku jalan kaki ke Malioboro.
Walaupun siang hari, Malioboro masih ramai oleh pedagang pakaian.
Datang abang becak menawari jalan-jalan pakai becaknya. Dia menawari
berbagai alternatif rekreasi di Jogya, aku memilih ke Taman Pintar yang
letaknya masih dekat dengan Malioboro.
Tiket masuk ke gedung Oval Rp. 15.000 yang isinya percobaan-percobaan
fisika dan kimia. Ada simulasi gempa, tsunami, dan peredaran planet di
tatasurya. Ada riwayat ilmuwan-ilmuwan terkenal jaman dulu, dan masih
banyak lagi. Lumayanlah buat menambah dan me-refresh ilmuku.
Yang terakhir masuk ke sinema 3D yang membayar kembali Rp.15.000
perorang. Filemnya bercerita tentang dunia bawah air, tapi filem
animasi. Lumayan bagus, anak-anakku seneng karena seolah-olah bisa
memegang ikan-ikannya.
Setelah puas, aku ajak anakku makan siang dan pulang kembali ke stasiun.
Perjalannan pulang memakai becak, mampir dulu ke kraton yang karcis
masuknya Rp.3000, ya cuma melihat-lihat pendopo dan foto-foto raja-raja Jawa.
Akhirnya sampai juga di stasiun Tugu. Foto sejenak bersama Mr. Obama
yang sedang naik becak, dan menunggu Sancaka sore yang berangkatnya
pukul 16.00.
Pukul 15.30, sancaka sudah disiapkan di spoor 5, dan aku juga melihat
aktifitas CC204 13 mondar-mandir melangsing kereta untuk dimasukkan ke
tempat istirahatnya. Aku naik kelas bisnis, walaupun kelihatan sudah
tua, tapi cukup bersih. Lavatory-nya tersedia air yang cukup banyak dan beraroma karbol.
Jam 16.00 tepat Sancaka diberangkatkan dari stasiun Tugu menuju Surabaya
Gubeng dengan ditarik CC204 17. Karena loknya masih baru, kenceng juga
larinya. Akhirnya sampai juga di rumah dengan tepat waktu, walau
sebelumnya sempat ditahan cukup lama di stasiun Geneng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar